MenggaliMakna Motif Hias Bejana Perunggu Nusantara: Pendekatan Strukturalisme Levi-Strauss Exploring The Meaning of Nusantara Bronze Vessels Ornament: Levi-Strauss Structuralism Approach Hafiful Hadi Sunliensyar Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Arkeologi, FIB, Universitas Gadjah Mada hafifulhadi222@ One of Dong Son Culture product is bronze vessels where found in dGolongan Motif Nitik dan Anyaman Dikatakan sebagai motif anyaman karena variasi dari cara menyusun titik-titik sekilas menyerupai bentuk anyaman. Motif nitik adalah semacam ceplok yang tersusun oleh garis-garis putus, titik dan variasinya yang tersusun menurut bidang geometris seperti halnya motif ceplok dan motif ganggeng . e Golongan Motif motifbatik ceplok antara lain motif batik banji, motif batik ganggong dan motif batik anyaman. MOTIF BATIK PARANG RUSAK Motif batik Parang Rusak diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. Motif ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan Berbagailatar belakang budaya dari tiap-tiap etnik di Indonesia, memiliki ciri khas yang menciptakan beragam motif, sebagai inspirasi dalam pengembangan desain ornamen pada T-shirt. Dengan demikian, kesederhanaan dari bentuk potongan T-shirt tersebut dapat menjadi lebih variatif ketika diberi ornamen, baik . Sebagai Dekorasi Tradisional, Pilih 7 Macam-Macam Motif Anyaman IniDesain interior boleh dibiarkan sederhana, namun keberadaan suatu focal point, atau elemen paling menonjol, akan membantu menegaskan konsep ruangan tersebut. Jika kamu ingin menghadirkan kesan tradisional, coba pilih berbagai motif anyaman sebagai dekorasi untuk melengkapi interior memilih dekorasi dengan motif anyaman untuk dijadikan focal point, ada baiknya kamu mengintip macam-macam motif anyaman anyaman berlubang pada dinding pembatasBagi hunian mungil, sudah umum jika diberikan sekat ruangan agar dapat lebih memaksimalkan ruangan yang ada. Misalkan, memilih dinding sekaligus roster dengan motif anyaman yang berlubang seperti inspirasi di cahaya ruangan masih dapat tembus, sirkulasi udara juga akan tetap lancar. Motif anyaman yang memanfaatkan rotan ini pastinya cocok untuk digunakan pada ruangan bergaya anyaman melingkar untuk focal point di ruang makanBingung memilih elemen focal point di ruang makan? Agar sekaligus bisa menjadi peralatan makan, coba gunakan alas piring dengan motif anyaman melingkar seperti inspirasi di semakin menonjol, pilihlah tatakan piring yang warnanya kontras dengan warna dominan ruangan dan ukuran yang lebih besar dari piring atau gelas. Untuk ruangan serba putih, gunakan warna cokelat atau hitam. Ruang makan minimalis pun tidak membutuhkan dekorasi tambahan anyaman geometri pada karpetMeski posisinya sebagai pijakan kaki, karpet bisa juga dijadikan focal point, terutama jika memiliki motif anyaman geometri seperti ini. Warnanya senada dengan sofa, tapi tampilannya menjadi lebih memasuki ruang keluarga, semua mata pasti akan tertuju pada karpet. Selain menjadi focal point, karpet ini akan membuat suasana ruangan semakin hangat dan dinding dengan motif anyaman khas tampahBukan cuma sekadar menunjukkan waktu, jam dinding juga bisa dijadikan sebagai focal point. Misalnya jam dinding berukuran sedang yang menggunakan motif anyaman ini sangat sederhana, sangat cocok untuk ruangan minimalis. Gantungkan jam dinding ini pada bidang dinding yang terlihat begitu orang memasuki anyaman tali khas kerajinan makrameSudah pernah dengar tentang kerajinan makrame? Hanya dengan memanfaatkan tali, kerajinan makrame bisa menjadi pilihan tampilan motif anyaman untuk umumnya, makrame dijadikan hiasan gantung dengan sisa tali yang dibiarkan menjuntai. Selain itu, kamu juga bisa menemukan tudung lampu yang dianyam dengan teknik makrame juga. Sangat cocok dijadikan focal point pada ruangan bergaya vintage, minimalis, ataupun shabby kayu terlihat seperti kamu yang tertarik untuk menjadikan lantai sebagai focal point sebuah ruangan, terapkan pola anyaman kayu saja. Kamu sebenarnya hanya perlu menata potongan papan kayu agar terlihat seperti memiliki banyak waktu dan budget lebih, kamu bisa menjadikan lantai kayu ini dari kayu asli. Jika tidak, gunakan saja lantai vinyl dengan motif anyaman kayu penyimpanan dengan motif anyaman rapatSiapa sangka kalau wadah penyimpanan bisa menjadi focal point juga? Tentunya wadah penyimpanan tersebut harus menarik perhatian, misalnya keranjang dengan motif anyaman rapat dari tali berdiameter besar wadah tersebut di dekat area duduk dan isi dengan barang-barang estetik seperti majalah atau selimut. Pastikan tidak ada lubang pada anyaman agar bentuk wadah tetap terjaga dan tahan tujuh macam motif anyaman yang perlu kamu ketahui saat menentukan focal point ruangan. Kira-kira, motif anyaman yang mana yang cocok untuk rumahmu? Manusia secara alamiah telah memiliki keinginan untuk menghias benda – benda yang digunakannya sejak awal peradaban. Tidak hanya benda atau alat pada manusia zaman batu, bahkan tempat tinggal dan tubuh juga tidak luput dari hiasan ornamen yang muncul pada setiap peradaban. Ornamen menjadi salah satu bentuk dari kreativitas manusia yang bisa berupa titik sederhana hingga gambar yang lebih kompleks. Ornamen dalam istilah secara umum berasal dari kata bahasa Latin Ornare’ yang artinya dalam bahasa Inggris sedang menghiasi’. Berdasarkan definisi tersebut, ornamen seringkali disebut sebagai desain dekoratif atau desain ragam hias. Dalam seni dekoratif dan arsitektur, ornamen adalah dekorasi yang digunakan untuk membuat suatu objek atau bangunan menjadi lebih adalah bagian dari dekorasi yang sudah menjadi saksi sejarah sejak zaman prasejarah hingga ke masa kini, digunakan pada satu bentuk dasar hasil kerajinan tangan manusia. Ornamen bisa hanya bersifat hias namun juga bisa memiliki fungsi khusus untuk benda yang dihias dengan bentuk tertentu. Pada zaman prasejarah, bisa ditemukan berbagai corak ornamen prasejarah di berbagai peninggalan seperti makam, candi, lukisan gua dan peralatan pada zaman purba yang memiliki corak unik. Karya seni ornamen pada zaman prasejarah umumnya berfungsi sebagai penerapan dari kepercayaan tertentu dan juga sebagai hiasan, termasuk pada peninggalan artefak di Ornamen Zaman PrasejarahOrnamen primitif adalah suatu karya seni yang dibuat pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri – cirinya berupa gambar yang sederhana, tegas, kaku, cenderung pada motif geometris, goresannya spontan dan mengandung makna atau simbol tertentu. Komposisinya juga biasanya berderet, sepotong – potong, berulang, selang seling juga bisa disusun secara terpadu. Dalam corak ornamen zaman prasejarah kerap tergambar kesederhanaan dan gambaran akan perilaku masyarakat pada masa itu dan bersifat universal karena memiliki ciri – ciri umum yang sama di seluruh dunia. Menurut Soedarso, Sp ada beberapa corak atau motif seni rupa prasejarah di Indonesia yaitu1. Corak MonumentalCorak ornamen prasejarah pada zaman Neolitikum dimana kehidupan sudah menetap dan tidak lagi nomaden, ditemukan pola – pola baru melalui peninggalan jenis artefak prasejarah. Corak ini terutama terdapat pada zaman Neolitikum yang memiliki ciri – ciri berikutTokoh para nenek moyang diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi berupa simbolik seperti kedok dan tanduk kerbauIrama garisnya bersudut, sederhana dan kaku sehingga terkesan monumental2. Corak DongsonCorak ornamen prasejarah pada peninggalan zaman praaksara yang mendapatkan pengaruh dari daerah Tonkin, lebih dekoratif dan kurang hiasnya berupa tumpal dan spiral yang terdapat pada moko dan Corak Chow AkhirCoraknya tidak simetrisGarisnya melengkung sesuai permukaan benda yang dihiasCorak ini hanya ditemukan di – jenis PeninggalanSeni LukisCorak ornamen prasejarah bisa ditemukan juga pada seni lukis, yaitu suatu karya artistik yang diwujudkan dalam bidang dua dimensi dengan menggunakan garis dan warna. Nenek moyang purba melukis pada dinding gua yang mereka tinggali. Misalnya di Gua Leang – leang yang ditemukan lukisan cap tangan, diperkirakan berusia 4000 tahun. Tradisi purba masyarakat setempat dan tujuan orang melukis di dinding gua pada masa itu mempercayai bahwa gambar tangan dengan jari lengkap dapat bermakna sebagai penolak bala, sedangkan gambar tangan dengan empat jari artinya adalah ungkapan dibuat dengan menempelkan tangan ke dinding gua dan disemprotkan cairan berwarna merah. Zat pewarna yang digunakan kemungkinan berasal dari hematit atau mineral merah yang banyak terdapat di sekitar gua, di batu – batuan dan di dasar sungai di sekitarnya. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa warna tersebut berasal dari batu – batuan dari getah pohon yang dikunyah seperti sirih. Ada pula lukisan babi hutan dengan garis – garis merah, motif gajah, ular dan kerbau yang dianggap oleh nenek moyang purba bisa menimbulkan kekuatan magis. Semua corak ornamen zaman prasejarah tersebut didasarkan pada beberapa kepercayaan seperti animisme, dinamisme, totemisme dan HiasTujuan dari seni hias adalah untuk menambah keindahan dari karya yang diciptakan dan bisa dibedakan menjadi beberapa kategori yaituHiasan pasif yang hanya berfungsi untuk menambah keindahanHiasan aktif yang berfungsi untuk menambah kekuatan dari satu bangunan atau benda yang diberi hiasan sekaligus menambah simbolis berfungsi sebagai lambang dan menambah keindahan suatu mekanis yang dapat menambah keindahan namun juga mengandung suatu ilmu hias corak ornamen prasejarah yang ditemukan di alat pada zaman batu banyak digunakan pada perabot rumah tangga, jimat, juga sebagai alat upacara adat dengan motif – motif yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Pola hiasan geometris paling banyak digunakan selain tumpal, meander, pilin berganda, swastika. Pola – pola tersebut dianggap banyak mengandung arti sosial, keagamaan dan geografis. Pola hias lainnya juga ada seperti polygon, animal, vegetal dan Kriya1. GerabahDitemukan pada zaman Neolitikum berupa gerabah sederhana dengan pola anyaman, torehan, garis – garis sejajar dan lingkaran. Selanjutnya pada perkembangan gerabah di masa perundagian, pola hiasnya berkembang dari bentuk lingkaran memusat menjadi bentuk titik dan lengkungan, pola anyam, tumpal, tangga dan Benda PerungguZaman perunggu di Indonesia terjadi kurang lebih pada masa 500 tahun SM. Pada zaman perunggu teknik ornamen dibuat dengan cara mengecor berulang dan cor sekali pakai. Sedangkan logam pada dasarnya mudah dibentuk, tahan lama sehingga semakin menggeser batu sebagai bahan baku utama pembuatan peralatan prasejarah. Teknik pembuatan perunggu berupa a cire perdue atau sekali cetak. Contohnya, di Bali ditemukan cetakan nekara dari batu. Yang dicetak menggunakan cetakan batu adalah nekara lilin dan nekara perunggu menggunakan a cire perdue. Ada pula cetakan yang dapat digunakan berkali – kali, disebut bivalve. Contoh seni kriya zaman ini adalah kapak corong atau kapak sepatu candrasa, dan nekara perunggu. Ada pula gelang, anting, kalung, cincin dan Peninggalan Zaman BatuPada masa Megalitikum, kemunculan seni bangun mendapatkan pengaruh dari adat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Agar bisa berkomunikasi dengan roh nenek moyang, maka dibuat lambang – lambang tertentu pada peninggalan sejarah zaman megalitikum seperti gambar, patung, topeng, menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, keranda, seni patung seperti arca dan berbagai manik – manik. Ada pula tiang batu yang didirikan sebagai peringatan dan lambang akan roh nenek moyang yang akan menjadi sarana pemujaan, juga dilengkapi dengan corak ornamen prasejarah prasejarah dimulai sejak keberadaan manusia dan kebudayaan dan berlangsung hingga sekitar abad ke 5 Masehi dan terbagi menjadi zaman batu serta zaman logam. Untuk memahami apa arti dari corak ornamen zaman prasejarah dari segi sejarah, fungsi, makna dan sebagainya memerlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu serta memakan waktu lama karena berbagai aspek yang ada pada seni hias itu sendiri. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anyaman Pengertian Anyaman Kerajinan anyaman merupakan kerajinan tradisional yang masih ditekuni sampai saat ini. Di samping banyak kegunaannya juga karena unsur kemudahaannya. Saat ini anyaman banyak mengalami perkembangan mulai dari bentuk dan motif yang bevariasi sehingga bentuk dan motif tidak kelihatan menoton. Dengan demikian maka anyaman adalah suatu kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang dengan cara atau teknik susup menyusup, tindah menindih dan saling lipat melipatantara lungsing dan pakan sehingga saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya, Rosna, 2009 9. Anyaman ialah bukan suatu tenunan, tetapi dibuat dari susunan benang yang dipersilangkan miring dari kiri kekanan dan kembali. Anyaman diajarkan dengan tangan atau dikerjakan dengan mesin, Modul 2004 15. Dalam kamus bahasa indonesia 1988 anyaman diartikan sebagai menganyam, mengatur bilah, daun pandan dan sebagainya tindih menindih dan silang menyilang seperti pembuatan tikar dan bakul. Anyaman adalah tenunan yang dibuat dari susunan benang, bilaah, daun pandan dan sebagainya. Dengan tindih menindih, silang menyilang atau dipersilangkan miring dari kiri ke kanan dan kembali begitu seterusnya, sehingga didapat hasil anyaman, Rian 2007 12. Menurut Graha dalam Susana Dai, 20098 bahwa menganyam merupakan suatu kegiatan menjalin bahan yang berbentuk pita sehingga satu sama lainnya saling kuat menguatkan dan karena tekniknya timbullah motif yang berulang. Anyaman biasannya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daundaunan, anyaman tersebut banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari. Dalam Oho Graha 20003 anyaman adalah suatu cabang kerajinan yang telah sangat tua usianya. Menganyam merupakan suatu kegiatan menjalin bahan yang berbentuk pita sehingga satu sama lainnya saling kuat-menguatkan dan karena tekniknya, timbulah motif yang berulang. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa anyaman merupakan ketrampilan tangan dengan teknik susup-menyusup, tindih menindih dan saling silang menyilang antara satu dengan yang lain. Kerajinan Pengertian Kerajinan Kerajinan berasal dari rajin yaitu suka dan giat bekerja, selalu berusaha, getot. Setelah menjadi kata kerja kerajinan maka berarti jenis kesenian yang menghasilkan berbagai macam alat peraabotan dan lain-lain yang dikerjakan dengan tangan, Ada pula pengertian kerajinan yang lain yaitu hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan kerajinan tangan, Kerajinan yang dibuat biasanya dibuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Kerajinan anyaman merupakan satu usaha / kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang-barang dengan cara / teknik susup menyusup antara lungsing dan pakan. Menganyam pada dasarnya menyelipkan secara pelan-pelan, diantaranya lusi-lusi. Lusi adalah bilah-bilah yang posisinya membujur ke atas dan pakan yang melintang ke samping. Dengan memperhatikan corak anyaman baik, langsung maupun melalui gambar, siapa pun bisa mencoba menganyam, asal mengikuti ketentuan atau rumus pada setiap motif anyaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Seminar Nasional Seni Kriya 2005153 istilah kerajinan berasal dari bahasa jawa yang berarti; 1hal atau sifat dan sebagainya; 2 kegotalan, industri, perusahaan yang membuat sesuatu,atau pekerjaan tangan yang bukan dengan mesin melainkan menggunakan tangan. Kerajinan tersebut di produksi mengutamakan bahan-bahan yang layak terdapat di daeah sekitarnya dan alat yang digunakan sangat sangat terampil dan penuh hati-hati, Suptandar, dalam Wahyuningsih, Seminar Nasional Seni Kriya; 2005153. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah hasil pekerjaan tangan yang bukan dilakukan dengan mesin melainkan menggunakan tangan yang dibuat dengan penuh hati-hati dan menggunakan bahan dan alat yang sederhana. Jenis-Jenis Kerajinan Anyaman Setiap produk mungkin saja memiliki jenis anyaman yang sama atau berbeda. Jenis anyaman memang bermacam-macam. Setiap jenis berbeda cara mengerjakannya. Anyaman yang sering digunakan adalah anyaman sasag, anyaman kepang, dan anyaman bersegi. Anyaman sasag banyak digunakan untuk pembuatan keranjang, anyaman kepang untuk pembuatan bilik, anyaman bersegi untuk pembuatan kursi rotan. Gambar 1. Jenis Anyaman sasag Sumber http//gambar anyaman Download 5 Agustus 20012 pukul Gambar 2. Anyaman kepang Sumber http//gambar anyaman Download 5 Agustus 20012 pukul Gambar 3. Jenis Anyaman bersegi Sumber http//gambar anyaman Download 5 Agustus 20012 pukul Selain jenis-jenis tersebut, masih banyak corak anyaman yang merupakan pengembangan dari jenis anyaman sasag dan anyaman kepang. Corak-corak tersebut dapat digunakan untuk pembuatan produk-produk tertentu. Beberapa diantaranya mata walik, rereng mata walik, pasung, turih wajit, dan bunga pintuhuang. Teknik Menganyam Cara menganyam keranjang dengan dasar bujur sangkar sama dengan kopiah keranjang yang dasarnya bulat. Belahan mintu yang disediakan berjumlah dua kali bilangan genap, misalnya satu mintu di belah menjadi dua kemudian dua belahan mintu tersebut dibahagi menjadi empat hasilnya menjadi delapan. belahan-belahan mintu tersebut diatur sedemikian rupa sehingga membentuk bujur sangkar. Gambar 4. Cara menganyam Titik Mustikowati, Febuari 2012 Jika belahan mintu telah mencapai ukuran yang dikehendaki, lengkungkanlah keatas dan tahanlah dengan seutas tali. Setelah ditahan dengan tali, anyamlah irisan-irisan mintu yang sama lebarnya dengan ukuran irisan mintu yang dijadikan kerangka kopiah keranjang. Apabila sudah mencapai ketinggian yang di kehendaki, lipatlah sisa belahan mintu kebawah dan selipkan pada anyaman yang sudah terbentuk. Tangkai kopiah keranjang dapat dibuat dari belahan mintu yang dililit dengan rotan halus atau iratan-iratan mintu yang halus. Bahan Kerajinan Anyaman Kerajinan Anyaman Mendong Mendong adalah sejenis rerumputan yang hidup di daerah berair seperti sawah atau rawa. Tumbuhan ini seperti tanaman padi yang membutukan seperti penyianagaan dan pemupukan, umur mendong yang paling baik diarit disiangi berumur 5 bulan. Batang-batang yang baik, lalu dijemur selama 2 atau 3 jam dalam cuaca yang baik. Setelah dikumpulkan sesuai panjangnya, lalu diikat dan dijemur lagi selama 2 sampe 3 jam dalam cuaca baik. Setelah itu mendong disimpan didalam rumah selama satu hari, agar tidak mudah patah. Selanjutnya mendong dicelup untuk pewarnaan dan dijemur kembali. Kebanyakan mendong diproses menjadi tikar dengan cara dianyam, pada saat penganyaman mendong harus dibasahkan dahulu agar tidak mudah putus. Mendong dapat juga dijalin dibuat rara maupun dianyam. Selain menjadi tikar, mendong dapat menjadi beberapa jenis kerajinan anyaman seperti tas, topi, dan ada pula yang dikombinasikan dengan rotan untuk diproduksi kursi dan perabotan rumah tangga. Kerajina Anyaman Enceng Gondok Tanaman enceng gondok adalah tanaman gulma atau sejenis tanaman liar diair, hidup dirawa-rawa, Lukito Ari Marianto dalam Seminar Nasional Seni Kriya 2005; 151. Orang lebih mengenal enceng gondok Eichhornia Crassipes dari suku Pontederiaceae sebagai gulma air atau tanaman pengganggu yang mudah tumbuh dan sangat sulit untuk diberantas. Enceng gondok tidak mempunyai batang, tingginya sekitar 0, daunnya tunggal dan berbentuk oval berwarna hijau, bunganya termasuk bunga majemuk, berbulir, dengan kelopak berbentuk tabung dan mempunyai akar serabut. Seperti halnya mendong enceng gondok yang akan digunakan harus dicuci dan dikeringkan, diberi warna jika perlu dan diberi pengawet agar menjadi tahan lama. Anyaman enceng gondong dapat dibuat kerajinan, seperti tas, sandal, alas duduk, tempat tisu, bahkan kursi. Kerajinan Anyaman Bambu Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas, banyak sekali jenis dan juga banyak sekali menjadi manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu adalah tanaman dengan pertumbuhan paling cepat karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, tergantung pada tanah dan klimatologi tenpat bambu ditanam. Kerajinan anyaman dari bambu berarti bahan utamanya adalah bambu. Bambu yang digunakan biasanya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua sehingga mudah untuk dianyam. Jenis bambu yang bagus untuk dianyam adalah jenis bambu tali karena tidak mudah patah dan seratnya pun halus. Agar hasil anyaman bertahan lama, bambu yang telah dipotong dan dibelah tipis dijemur selama satu minggu agar kadar air dalam bambu berkurang. Diantara kerajinan anyaman bambu adalah kap lampu, bilik bambu, tampah, kukusan, dan topic aping. Kerajinan Anyaman Rotan Rotan adalah sekelompok palma dari suku Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Suku calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah perbatasan di bagian tropis Afrika, Asia dan Australia. Batangnya biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivore, sekaligus membantu pemanjatan, karena pohon ini tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan bisa mencapai panjang ratusan meter. Batangnya mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup dialam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan pohon ini sebagai salah satu menunya. Sebagian besar pohon ini berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Banglades. Rotan cepat tumbuh dan relative mudah dipanen serta ditranspotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen pohon ini dari pada kayu. Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak. Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut. Kerajinan Anyaman Mintu Tumbuhan Mintu, adalah tumbuhan merambat banyak tumbuh dihutan tropis. Tak ubahnya seperti pohon rotan liar. Berbeda dengan rotan yang keras dan getas, sulur-sulur pohon Mintu tampak lebih lentur dan benyak mengandung air. Untuk membuat kopiah keranjang terlebih dahulu sulur Mintu dikeringkan di bawah matahari sampai warna kulitnya kecoklatan. Lalu dengan sangat hati-hati, kulit tersebut dilepaskan dari batangnya dengan menggunakan pisau khusus. Sedangkan bagian dalam batangnya yang mirip batang bambu dibelah-belah sebesar lidi. Setelah seluruh proses persiapan bahan selesai, barulah penganyaman kopiah dilakukan. Menggunakan lidi yang terbuat bilah-bilah Mintu, Kopiah mendapatkan kerangka yang membuatnya tidak mudah berubah bentuk. Lidi Mintu yang biasanya sangat panjang itu kemudian dianyam dengan kulit batangnya sehingga terbentuklah kopiah seperti yang dikehendaki pengrajin. Bentuk Kopiah Keranjangpun bervariasi, ada yang berbentuk seperti kopiah konvensional ada pula yang berbentuk bulat. Apapun bentuknya, keunikan yang diciptakan oleh gradasi warna kulit Mintu tak pernah kehilangan pesonanya. Inilah yang membuat Kopiah Keranjang digemari. Namun, seperti kebanyakan kerajinan khas daerah, Kopiah Keranjang Gorontalo ini tidak terlalu mudah ditemui di pertokoan. Di samping tingkat produksinya sangat tergantung pada semakin sedikitnya jumlah pengrajin, bahan baku yang berasal dari pohon Mintu. Oleh karenanya, sangat beruntunglah mereka yang memperoleh kesempatan untuk memiliki Kopiah Keranjang yang unik dan langka ini. Di Dusun Diata Desa Pulubala terdapat 44 orang pengrajin dari semua rumah-rumah di Dusun tersebut bisa menganyam kopiah keranjang, menganyam kerajinan kopiah tersebut hanya pengisi waktu luang namun ada satu orang yang memang pengrajin kopiah keranjang sekaligus jadi pengepul kerajinan dari warga sekitar. Salah satu Dusun yang cukup terkenal dengan kerajinan anyaman. Terdapat di Dusun Diata Desa Pulubala hanya memproduksi dan mempasarkan 4 jenis kopiah keranjang, dalam proses produksi anyaman kopiah keranjang sangatlah tergantung dengan bahan yaitu bahan mintu yang sangat sulit didapatkan karena bahan tersebut hanya ada di hutan, dalam pemasaran pemesan harus datang langsung ke Dusun atau ketempat pembuatan kopiah keranjang.

motif anyaman diciptakan dari variasi susunan antara